Love Is The Answer (Three – End)
A/N : Ini lanjutan dari FF sebelumnya, yaa. The Final part
=0=
“The greatest marriages are built on teamwork. A mutual respect, a healthy dose of admiration, and a never-ending portion of love and grace.”
=0=
Aku mondar-mandir di teras rumah, sesekali aku lirik jam tanganku. Hampir jam 9 malam dan Sunny belum pulang. Sudah kutelepon berkali-kali tapi nggak diangkat. Kebiasaan, deh, pasti handphone-nya di silent. Pada puncak kekhawatiranku, sebuah mobil berbelok ke pekarangan. Supir pribadiku turun dan bukain pintu untuk Sunny. Akhirnya istriku pulang juga. Rasa khawatirku itu lenyap seketika waktu kulihat istriku turun dari mobil dan menenteng beberapa kantong dari butik ternama. Belum sempat aku mengucap satu kata pun, Sunny sudah berkicau dengan ramainya.
“Joonnyun, lihat apa yang aku beli.” dia ambil satu bungkusan dan membukanya dengan semangat. “Piyama buat anak kita. Bagus, kan?”
“Ya, bagus. Berapa harganya?”
” Hmm, agak mahal, sih. 150.000,”